Salah satu penerapan peta pikiran ini adalah untuk meringkas pelajaran. Mengapa materi pelajaran perlu diringkas dengan peta pikiran?
- Anak cukup belajar dari kata-kata kunci yang penting saja. Menurut penelitian, rata-rata hanya ada 5-10% kata kunci dari sebuah materi pelajaran.
- Menghemat waktu membaca catatan sampai 95% karena hanya cukup membaca kata kuncinya saja.
- Pada saat yang bersamaan anak dapat melihat keseluruhan materi secara utuh (overview) dan sekaligus detail-detailnya (inview).
- Adanya hubungan antarinformasi yang lebih jelas sehingga membantu meningkatkan pemahaman anak.
- Ada hierarki informasi, mana yang sangat penting, penting, kurang penting, dan “tidak” penting. Semakin dekat ke pusat pemikiran, informasi semakin penting. Dan sebaliknya, semakin menjauhi pusat pemikiran, informasi itu sifatnya detail dan “kurang” penting. Informasi yang disusun secara hierarki seperti ini akan mudah dipahami oleh otak anak.
- Otak merasa lebih fun sehingga belajar lebih menyenangkan.
Sekali lagi jangan lupa, baca dahulu keseluruhan materi pelajaran sampai selesai, dan baru mulai membuat peta pikirannya.
Dalam hal ini, membaca dahulu semua adalah dalam rangka mendapatkan gambaran besar (big picture) akan apa yang akan kita ringkas.
Langkah-langkah dalam meringkas materi pelajaran:
1. Baca keseluruhan materi pelajaran.
2. Tentukan ide/gagasan utamanya.
3. Buatlah pusat pemikiran berupa gambar di tengah-tengah kertas.
4. Tentukan cabang-cabang utamanya, bisa berupa sub bab atau yang lain.
5. Kembangkan masing-masing cabang utama tersebut ke cabang-cabang tingkat berikutnya dengan memasukkan informasi yang sesuai.
6. Gunakan gambar dan warna seindah mungkin.
7. Periksa kembali peta pikirannya.
8. Selesai.